Selasa, 31 Mei 2011

Manusia Dan Kegelisahan

          Kegelisahan dapat dikatakan dengan ketakutan, kerisauan, was-was, dan dari semua hal tersebut dapat menyebabkan kepanikan. Biasanya manusia yang mengalami kegelisahan adalah ketika manusia tersebut mendapat masalah. Dimana masalah tersebut dianggap olehnya adalah masalah yang sangat besar. Dan ia seakan-akan tidak adanya rasa kesanggupan dalam dirinya untuk menghadapi masalah tersebut.
          Dari kegelisahan tersebut, membuat kondisi sikologis manusia menjadi terganggu bahkan dapat menyebabkan penyakit jiwa. Orang yang tidak mampu melihat secara jernih terhadap hukum pertumbuhan dan tidak berpegang pada hukum sebab akibat, akan sangat mudah kehilangan visi dan energi hidupnya terkuras untuk tujuan jangka pendek yang bisa destruktif bagi diri dan orang lain.       
          Tanpa disadari, ada orang yang bekerja keras, banting tulang, menguras seluruh energinya, tapi sesungguhnya yang dilakukan adalah menggali lubang kenistaan bagi dirinya sendiri. Termasuk dalam kategori ini adalah orang yang senang sekali mengumpulkan Harta Kekayaaan haram apalagi para pejabat yang seharusnya memperjuangkan rakyat, tapi malah menindas rakyat. Kegelisahan lama-lama pasti akan menghinggapinya karena tidak halal dalam pencapaian penghasilannya.       
          Sebenarnya kegelisahan yang timbul pada diri manusia dapat ditanggulangi dengan hal positif yang dilakukan dengan menusia itu sendiri.. Seperti dengan cara memiliki rasa optimisme dalam diri, dengan rasa optimisme tak hayal kegelisahan tersebut akan sirna secara perlahan. Juga segala sesuatu yang terjadi pada diri, haruslah semua deserahkan kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa. Niscahya dengan sikap yang seperti itu, kegelisahan dalam diri musnah dalam kehidupan kita.

Manusia Dan Harapan

          Harapan adalah sebuah impian atau bisa disebut juga dengan cita-cita. Di dalam hidupnya manusia pasti mempunyai harapan. Tanpa adanya harapan, hidup ini rasanya kosong dan terkesan menerima segala sesuatunya dengan pasrah tanpa adanya angan-angan dalam diri. Harapan akan timbul ketika manusia melakukan sesuatu. Tanpa melakukan sesuatu, sepertinya harapan tersebut akan menjadi percuma atau dapat disebut dengan harapan kosong.
          Harapan itupun berbeda – beda antara manusia yang satu dengan yang lainnya dan tidak menutup kemungkinan harapan antara manusia itu saling berlainan atau bertentangan. Tetapi meski demikian hal tersebut tidak menutup niat seseorang untuk terus memperoleh harapan – harapan dalam hidupnya. Mereka akan berjuang keras, pantang menyerah supaya ada yang mereka harapakan tercapai bahkan ada juga yang rela memberikan berbagai macam cara untuk mencapai harapannya tersebut.
          Kerja keras, usaha, dan tak lupa juga doa adalah upaya – upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai hal tersebut. Tetapi meski demikian tidak semua apa yang diharapkan atau dicita 0 citakan itu tercapai. Meskipun orang tersebut sudah berusaha sekuat tenaga untuk memperoleh cita – citanya itu. Banyak faktor yang menjadi kendala seperti lngkungan yang tidak mendukung, kegigihan serta orang – orang disekitar kita. Tetapi hal tersebut tidak boleh dijadikan sebagai alasan dalam setiappencapain harapan hidup.
          Banyak jalan menuju roma, oleh karena itu apabila jalan yang satu tidak berhasil maka banyak jalan lain yang bisa diambil supaya harapan tersebut dapat tercapai. Semua itu tergantung dari masing – masing individu. Tergantung terhadap bagaimana sikap kita dalam menyikapinya. Karena semua rintangan dan halangan itu adalah salah satu faktor supaya harapan hidup kita tersebut lebih sukses dan berarti.